Superhero Marvel telah menghiasi halaman buku komik sejak tahun 1930-an. Dengan debut Human Torch, Angel, Masked Raider, dan Ka-Zar di Marvel Comics #1 Timely Comics . Edisi ini juga menampilkan pengenalan Namor the Sub-Mariner villain pertama di Marvel Comics yang memerangi para pahlawan. Namun seiring berjalannnya wakti ia justru bergabung dengan superhero melawan kejahatan dalam Perang Dunia II.
Hanya saja, perdamaian jarang bertahan. Terkadang Namor menjadi musuh karena merasa kebedaan manusia darat serta superhero menjadi ancaman warganya. Perilaku yang bertentangan ini membuat banyak penggemar menganggapnya lebih sebagai anti-hero daripada penjahat super Marvel .
Hal tersebut pula yang membuat banyak penggemar menolak klaim jika Namor adalah villain pertama di Marvel Comics. Apalagi ada perombakan Marvel pada tahun 1961 dengan The Fantastic Four #1 , yang diciptakan oleh Stan Lee, Jack Kirby, George Klein, Christopher Rule, Stan Goldberg , dan Artie Simek. Edisi ini menampilkan Mole Man, manusia bawah tanah yang bertekad mengambil alih dunia permukaan dengan pasukan monsternya.
Mole Man telah menyerang kota dan menculik banyak wanita dalam upaya untuk menguasai dunia dan menaklukannya. Ini membuat banyak yang setuju kalau penjahat super pertama di Marvel Comics adalah Mole Man.
Kisah Villan Pertama di Mavel Comics
Penjahat buku komik telah ada sejak cerita komik pertama diterbitkan pada awal abad ke-20. Rata-rata pelaku kejahatan berkisar dari perampok bank hingga pengusaha yang serakah, terutama di komik-komik awal.
Namun peran penjahat super lebih dari sekadar penjahat biasa yang menghadirkan ancaman besar terhadap pahlawan super. Peran Namor dalam Marvel Comics #1 sangat cocok dengan definisi ini. Mole Man menjadi ancaman serius karena tekad dan keinginannya untuk melawan dunia permukaan.
Sementara itu, Mole Man juga cocok dengan kriteria penjahat super. Dalam penampilan pertamanya di The Fantastic Four #1 , ia berusaha menghancurkan Fantastic Four dengan pasukan monster dan intriknya yang tersebar di Monster Isle.
Dibutuhkan gabungan kecerdikan dan kekuatan dari seluruh Fantastic Four untuk menundukkan penjahat dan pasukan monsternya, yang terus mendatangkan malapetaka di seluruh dunia. Ancaman Mole Man ini punya tujuan jelas yakni memerintah dan menghancurkan siapa pun yang menghalangi jalannya, memberinya gelar penjahat super bersama Namor.
Kejahatan Namor Dengan Alasan yang Begitu Kompleks
Salah satu alasan utama penggemar tertarik pada karakter Namor adalah motivasinya yang kompleks. Terlepas dari kepribadiannya yang kasar, sebagian besar motif karakter tersebut terkait dengan keinginannya untuk melindungi masyarakat Atlantis.
Hal ini terlihat dari kemunculan pertama Namor di Marvel Comics #1 yang dibuat oleh Bill Everett, Paul Gustavson, Ben Thompson, dan Carl Burgos. Dalam cerita ini, Namor, menyerang sekelompok pelaut yang memasuki wilayah mereka. Pembaca segera mengetahui bahwa Namor berencana berperang melawan manusia atas kematian rakyatnya di tangan mereka 20 tahun sebelumnya.
Penggemar dapat memperdebatkan apakah metodenya dapat dibenarkan atau tidak. Namun motivasinya sangat berbeda dengan penjahat lain seperti Red Skull. Mereka yang ingin menaklukkan dan menggunakan kekuasaan demi keuntungan pribadi.
Sementara itu, karakter Mole Man memiliki latar belakang yang lebih kompleks lagi. Ia dijauhi oleh masyarakat karena penampilannya dan ingin membalas dendam pada dunia yang menolaknya. Namun tujuan hanya untuk mendatangkan malapetaka membuatnya kurang jelas dibandingkan Namor dan penjahat lainnya.
Namor Bersedia Membentuk Aliansi Dengan Pahlawan
Meskipun menjadi salah satu penjahat pertama yang diperkenalkan di Marvel Comics, Namor segera menjadi salah satu sekutu terpenting para pahlawan awal Marvel. Dalam All Winners Comics #19 , yang dibuat oleh Bill Finger, Al Avison, Syd Shores, Vince Alascia, dan Bob Powell, Namor bekerja sama dengan Jim Hammond, alias Human Torch asli, Captain America, dan sejumlah pahlawan lainnya dalam pertarungan melawan penjahat Isbisa.
Banyak pahlawan lain yang lambat mempercayai Sub-Mariner dan memicu perselisihan sementara, namun keinginannya untuk berjuang demi tujuan yang lebih besar membuatnya dipercaya oleh semua anggota tim. Kelompok awal Namor lainnya termasuk seri Giant-Size Invaders di mana karakter tersebut bertarung bersama Sekutu dalam Perang Dunia II.
Sangat mudah untuk menemukan penjahat Marvel yang bersedia bekerja sama dengan penjahat lain untuk mencapai tujuan mereka, apakah itu Sinister Six, Masters of Evil, atau The Black Order. Namun jauh lebih sulit menemukan calon penjahat yang memilih bekerja dengan pahlawan.
Seringkali tujuan utama mereka sangat bertentangan sehingga sulit mencapai kemajuan menuju tujuan bersama. Namor, meski sering berkonflik dengan para pahlawan, pada akhirnya mengesampingkan perbedaannya dan berkolaborasi dengan anggota tim lainnya, seperti membantu Illuminati meski ragu bekerja dengan Iron Man. Sementara sikap Mole Man justru sangat menghindari pahlawan.
Mole Man Menolak Bekerja Dengan Pahlawan Super
Terlepas dari harga dirinya yang sangat tinggi, Namor rutin bekerja sama dengan Avengers dan tim superhero lainnya. Mole Man, di sisi lain, berperilaku seperti penjahat super klasik karena dia menolak semua peluang untuk berkolaborasi dengan orang-orang yang berbuat baik.
Karakter tersebut hampir selalu berupaya menghancurkan para pahlawan Marvel ketika kedua kelompok bertemu satu sama lain. Hal ini sangat berbeda dengan kepribadian anti-hero Namor, seseorang yang kurang peduli dengan siapa mereka bekerja dan lebih peduli apakah mereka dapat membantunya mencapai tujuannya.
Namor dan Mole Man, merupakan antagonis dari era Timely Comics. Tergantung dari sudut pandang mana, keduanya cocok untuk peran penjahat super. Mereka bersedia menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan dan sering kali mengejar tujuan yang membuat mereka berkonflik dengan pahlawan super.
Namun, kerjasama Namor dengan pahlawan super selama bertahun-tahun dan motivasi yang kompleks membuatnya bukan penjahat super dan lebih menjadi anti-hero. Sementara keinginan Mole Man untuk menguasai dunia dengan pasukan monsternya membuatnya lebih cocok untuk peran villain pertama Marvel Comics.