Oh iya, sebelum itu jangan lupa untuk mengikuti fanspage Facebook Penggemar Marvel.
8. Spider-Man
 |
Spider-Man adalah salah satu karakter paling
populer baik di komik, film ataupun video game. Peter Parker nama asli
dari Spider-Man awalnya manusia biasa. Ia mendapatkan kekuatan setelah
digigit laba-laba radioaktif, yang memberinya kekuatan laba-laba.
Karakter
ini juga punya healing factor yang memungkinkan pulih dari kehilangan
darah ekstrem dengan sangat cepat. Meski demikian beberapa luka
memerlukan waktu lebih dari sehari untuk sembuh sepenuhnya.
9. Lizard
 |
Curtis
Connors adalah seorang ahli bedah Angkatan Darat yang akhirnya
kehilangan tangan saat bertugas. Connors pun melakukan penelitian agar
tangannya kembali dengan cara kerja kadal saat menumbuhkan kembali
ekornya.
Sayangnya, serum yang ia ciptakan memang memulihkan
tangannya yang telah hilang. Namun efeknya mengubah Connors menjadi
manusia kadal. Di saat itu juga ia mendapatkan kekuatan healing factor.
Kelemahannya kekuatan penyembuhan ini hanya bekerja ketika ia berubah
menjadi Lizard.
10. Sabretooth
 |
Meskipun Sabretooth ada
hubungannya dengan proyek Weapon X, kekuatan penyembuhannya bukan hasil
eksperimen. Seperti Wolverine, ia memiliki faktor penyembuhan alami.
Baca juga:
Maestro, Hulk Jahat dari Masa Depan
5 Kematian Spider-Man di Komik yang Paling Dramatis
6 Kematian Captain America di Komik
Secara
alamiah, kekuatan penyembuhan Sabretooth tidak sehebat Wolverine,
meskipun cara kerjanya sama. Namun dengan beberapa peningkatan dari
Weapon X, Sabretooth memiliki healing factor yang hampir sama dengan
musuh bebuyutannya itu.
11. X-23
 |
Laura diciptakan oleh
proyek Weapon X sebagai bagian dari upaya untuk mengkloning Wolverine.
Namun, sample DNA rusak sehingga para peneliti menyelesaikan urutan
DNA-nya dengan menduplikasi kromosom X. Hasilnya adalah klon perempuan.
Karena
secara genetik sama dengan Wolverine, X-23 memiliki faktor penyembuhan
mirip ayah genetiknya, bahkan lebih hebat. Ia bisa menumbuhkan kembali
anggota tubuh dan memiliki kemampuan yang sama untuk menyembuhkan luka
kecil hampir secara instan.
12. Hulk dan She-Hulk
|
|
Hulk
terkenal karena berubah menjadi monster hijau besar yang akan
menghancurkan segalanya di jalan. Perubahan itu terjadi setelah
kecelakaan radiasi gamma yang menyelimuti tubuh Bruce Banner. Sebagai
Hulk, Banner memiliki kekuatan super, kecepatan dan stamina serta
healing factor.
Semakin ia marah, kekuatan healing factornya
semakin cepat. Sementara Jennifer Walters berubah menjadi She-Hulk
setelah melakukan transfusi darah dengan Bruce. Hulk dan She-Hulk tidak
memiliki healing factor sebelum berubah menjadi makhluk hijau.
13. Mister Sinister
 |
Mister
Sinister telah mengumpulkan banyak kekuatan selama bertahun-tahun,
menggunakan bahan genetik mutan lain untuk meningkatkan dirinya ke
tingkat yang luar biasa. Kekuatan-kekuatan ini termasuk telepati,
telekinesis, kekuatan super, perubahan bentuk, dan kemampuan untuk
melepaskan ledakan energi.
Ia juga memiliki healing factor yang
memungkinkan ia dapat hidup sangat lama. Kemampuannya ini semakin
meningkat setelah melakukan eksperimen dengan DNA dari Courier mutan.
Mister Sinister juga mampu mengubah bentuk hingga tingkat sel.
14. Deadpool
 |
Antihero
yang satu ini memiliki healing factor yang luar biasa setelah masuk di
proyek Weapon X. Kekuatan ini juga menolong dirinya dari penyakit kanker
yang tidak bisa disembuhkan.
Ia memiliki kemampuan untuk sembuh
dari hampir semua cedera atau penyakit, termasuk kankernya. Saking
hebatnya, Deadpool bisa sembuh setelah pemenggalan kepala, dan
meregenerasi seluruh dirinya dari tangan yang dipotong-potong.
15. Wolverine
 |
Karakter
ini adalah salah satu mutan dengan healing factor terhebat. Ia mampu
menyembuhkan hampir secara instan. Kekuatan penyembuhan Logan pertama
kali muncul pada 1800-an ketika ia masih sangat muda.
Ia sembuh
setelah dicabik-cabik Hulk, wajahnya hancur dan ditabrak penggerak uap
yang digerakkan Punisher, dan adamantium diambil dari tubuhnya oleh
Magneto. Meskipun sangat kuat, faktor penyembuhannya tidak sepenuhnya
sempurna. Pada 2014, ia kehilangan faktor penyembuhannya karena virus,
dan akhirnya mati.